Home » , » Tifatul: Bahkan Abu Jahal Saja Dihormati

Tifatul: Bahkan Abu Jahal Saja Dihormati

Written By Den Bagus 212 on Jumat, 12 Maret 2010 | 21.27

Jakarta-Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring membantah pernyataannya mengenai rencana penyambutan kedatangan Presiden AS Barack Obama sebagai sesuatu yang berlebihan.
“Apanya yang berlebihan?. Sebagai tamu negara, Obama wajib dihormati. Rasulullah saja menghormati Abu Jahal sebagai tamu,” ujar Tifatul kepada INILAH.COM.
Pernyataan Tifatul yang memuji Presiden Amerika Obama dinilai oleh Front Pembela Islam (FPI) sebagai cari muka. "Cari muka itu. Itu politik yang tidak sehat terhadap umat Islam, kan dia dari partai Islam (PKS), dan saya pikir itu bisa menghilangkan kepercayaan umat Islam," kata anggota FPI Embong Mustafa kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (12/3).
Embong Mustafa mengatakan Tifatul tidak pantas mendukung Obama karena terbukti kebijakan Amerika Serikat sering kali justru merugikan pemerintahan Indonesia khususnya bagi umat Islam. "Saya minta dia tobat lah."
Berikut petikan wawancara INILAH.COM dengan Menkominfo Tifatul Sembiring melalui sambungan telepon selularnya.
Pernyataan Anda mengenai keharusan bangsa Indonesia menghormati kedatangan Presiden AS Barack Obama dianggap berlebihan. Andakan tokoh PKS.
Apa yang berlebihan? Tidak ada yang berlebihan. Dalam Islam, menghormati tamu itu wajib hukumnya. Mengapa dipersoalkan? Kalau bukan dalam keadaan perang kita wajib menghormati tamu yang datang. Abu Jahal saja ketika datang ke Rasulullah diterima dengan baik sebagai tamu.
Karena Anda bilang bahwa RI sangat butuh AS sebagai negara ‘super power’ dan harus mengamankan kedatangan Obama.
Ya...bahwa kita memerlukan kerjasama dengan negara-negara di dunia itu fakta. Memerlukan kerjasama dengan AS juga fakta. Soal keharusan mengamankan kedatangan kepala negara asing juga wajib. Bagaimana citra kita sebagai negara kalau gagal mengamankan kunjungan kepala negara asing. Presiden Indonesia juga kalau berkunjung ke luar negeri mendapatkan pengamanan yang ketat.
Mungkin karena Anda dari PKS sehingga pernyataan Anda itu dianggap berlebihan.
Ya tidaklah. Pendapat saya sama dengan pendapat yang lain. Kita kan tahu Presiden Obama punya sejarah khusus di Indonesia. Dia pernah belajar di Jakarta dan sampai saat ini masih bisa berbahasa Indonesia. Jadi, penghormatan kita kepada Presiden Obama menyangkut nama baik kita kepada dunia. Masyarakat kita juga punya hubungan esmosional yang khusus dengan Obama. (ram) inilah.com

Sebelumnya: 
Tifatul Sembiring: Sebagai tamu negara, Obama wajib dihormati. Rasulullah saja menghormati Abu Jahal sebagai tamu
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar bijak cermin diri bijak

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS PANMAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger