JAKARTA--MICOM: Pengamat politik Alfan Alfian memastikan PKS akan tetap bergabung dalam koalisi jilid II (kontrak baru). Karena terkait dukungan terhadap SBY, bagaimanapun, PKS memiliki historis yang lebih, bahkan berbeda dibanding partai lain.
"Karena itu, meski tampaknya ada perbedaan atau dinamika tarik ulur di internal koalisi partai, saya tetap yakin PKS tetap bagian dari koalisi," tegas Alfan melalui <="" i=""> yang diterima Media Indonesia di Jakarta, Selasa (19/4).
Untuk menjelaskan itu, lanjut Alfan, secara historis PKS memang telah lebih dulu bergabung dan berkontribusi terhadap keberlangsungan koalisi. Dan itu poin yang penting bagi parameter dukungan terhadap SBY. "Telah terjadi simbiosis mutualisme. Dengan masuknya PKS dalam koalisi, akan menguntungkan SBY. Begitupun sebaliknya," ulas Alfan.
Oleh karena itu, lanjutnya, wajar jika partai itu memiliki bargaining atau posisi tawar yang tinggi dibanding partai lain. Terbukti, PKS berhasil mendudukan empat kadernya sebagai menteri dengan posisi strategis. "Ini sudah menjadi komitmen dua pihak yang harus bisa dihormati satu sama lain. Sehingga harapan dinamika koalisi bisa berjalan lebih tenang dan kondusif bila dikawal bersama-sama," papar Alfan.
Sebelumnya, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq diberitakan berpeluang mendapat giliran pertama menjadi ketua harian Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi. Jika memang sudah disepakati Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menjadi wakil ketua koalisi mendampingi SBY sebagai ketua koalisi, maka jabatan ketua harian semestinya segera digilir secara bergantian oleh para ketua umum parpol anggota koalisi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar bijak cermin diri bijak