Salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera, Agus Poernomo, menilai pemberitaan atas kasus Bibit-Chandra dan kasus Bank Century telah membuat popularitas pemerintah turun di kalangan masyarakat. Kemudian, menurut Agus, munculnya pemberitaan mengenai L/C bodong Misbakhun merupakan bagian dari upaya mengembalikan keseimbangan citra tersebut.
"Karena sepertinya ada yang mengatur kapan kasus itu diungkap," katanya. Padahal, "Sebenarnya itu kan masalah lama," kata Agus di Plaza FX, Jakarta, Selasa 23 Maret 2010.
Menurut Agus masalah-masalah hukum yang diungkap setelah pamor pemerintah menurun karena kasus Bibit-Chandra dan skandal Bank Century adalah agar citra semua pihak menjadi seimbang atau setara lagi di mata masyarakat. Terutama kepada fraksi partai yang kritis dalam pansus angket kasus Bank Century dan setuju bahwa kebijakan bailout adalah salah dengan memilih opsi C.
"Anggota pansus dan fraksi yang sepakat kebijakan itu salah dan memilih opsi C itu popularitasnya naik tinggi sekali. Mereka dielu-elukan di masyarakat," kata Agus.
Makanya, untuk menghilangkan kesenjangan tingkat popularitas itu, lanjut Agus, diciptakanlah manajemen konflik. Agus tidak merinci siapa yang dimaksudnya sebagai pencipta konflik tersebut.
Biasanya manajemen konflik itu untuk mencari suatu resolusi. Namun menurut Agus, dalam suasana politik seperti sekarang ini tidak ada resolusi. "Sebab pilihannya adalah bertahan atau menyerah sampai ada keseimbangan baru," kata Agus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar bijak cermin diri bijak