Home » , » PKS Condong Usung Capres Sendiri

PKS Condong Usung Capres Sendiri

Written By Den Bagus 212 on Kamis, 06 Januari 2011 | 10.27

JAKARTA--MICOM: Mencuatnya beberapa nama capres dan menipisnya kesempatan figur-figur lama membuat Partai Keadilan Sejahtera bersiap ambil peran. Meski tidak menunjuk figur tertentu, PKS condong mengangkat figur capres sendiri.

"Ada dua opsi yang berkembang. PKS mendukung pasangan calon yang ada atau PKS memang mengajukan calon sendiri. Dua opsi ini sedang dielaborasi. Tapi, kalau melihat dari aspirasi yang ada, kelihatannya memang mayoritas DPW dan DPD cenderung agar PKS bisa mengusung capres sendiri," kata Ketua DPP PKS bidang Media Mahfud Siddieq kepada wartawan di Jakarta, Rabu (5/1).

Alasan pengusungan capres sendiri karena menilai bahwa 2014 merupakan masa regenerasi. Apalagi, Ketua Depperpu PDIP Taufik Kiemas menegaskan bahwa Megawati Soekarnoputri tidak akan mencalonkan kembali pada pemilu mendatang. PKS yang menyatakan diri sebagai partai yang diisi oleh golongan muda, sudah tepat jika ikut berkontestasi.

"Kalau memang usia 60-an adalah usia regenerasi, itu memang sangat menarik. Kontestasi capres pada 2014 menampilkan usia 40-50an. Itu adalah usia PKS," sahutnya.

Teknis penjaringan calon masih akan dibahas lebih lanjut. Ia memprediksi setidaknya pada Mukernas PKS mendatang bisa ditentukan terlebih dahulu apakah PKS akan mengambil opsi mendukung atau mengusung. Kalaupun yang dipilih adalah mengusung calon, ia menyatakan tak menutup kemungkinan peluang calon nonkader ikut dilibatkan.

"Yang penting, usia 60-an itu kasih jalan lah buat yang muda," cetusnya.

Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal menjelaskan bahwa partainya lebih memilih untuk tidak mencuatkan nama calon karena iklim politikl Indonesia yang unik. Semakin pagi seseorang menampilkan diri sebagai calon pemimpin, masyarakat malah semakin tak empati. Hal inilah yang coba diantisipasi oleh PKS.

"Di Indonesia, tradisi politiknya unik. Pemimpin yang kepagian muncul, malah jadi musuh bersama. Yang belakangan muncul malah nyalip dan populer kemudian terpilih. Itu karena di Indonesia ada semacam sikap mudah empati kalau ada tokoh yang direndahkan," jelasnya.

Karena itu, PKS memilih untuk mematangkan figur tersebut dan secara perlahan dijelaskan secara rasional. Ia tidak ingin masyarakat memelihara keterpilihan tokoh karena rasa iba. Padahal, tuntutan pemimpin ke depan adalah pemimpin yang bukan hanya mampu menciptakan stabilitas politik tetapi yang mampu melakukan percepatan.

"Kita sudah bisa membuat stabilitas politik, ekonomi dan budaya karena itu kita butuh percepatan agar bisa lebih maju lagi. Kita harap SBY membuka ruang untuk generasi muda," tandasnya. (OL-3)
Share this article :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar bijak cermin diri bijak

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PKS PANMAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger