pkspanmas.com | Pada
sebuah pohon yang rindang, terdapatlah sekelompok ulat bulu yang sedang
asyik melahap dedaunan. Lalu tiba-tiba mereka dikejutkan dengan
datangnya se-ekor kupu-kupu yang begitu cantik dan menawan. Ulat-ulat
itu terpesona, mengagumi keindahan kupu-kupu itu. Kupu-kupu itu begitu
menarik di pandangan mereka dan menjadi pusat perhatian dari ulat-ulat
yang terdecak kagum.
“hi,
siapa engkau?? Engkau begitu indah dan menawan, tidak seperti kami
menjijikan dan menyeramkan.” Ujar seekor ulat pada kupu-kupu
“tahukah
kamu wahai sahabatku ulat..aku juga dulu seperti kalian, hanya se-ekor
ulat yng menjijikan, tak ada manusia yang mau mendekati aku. Lalu dengan
proses panjang aku merubah diriku menjadi seperti ini. Yah...sekarang
aku adalah se ekor kupu-kupu yang dicintai semua makhluk karena
keindahan ku.”
“jadi kamu dulu juga se-ekor ulat seperti kami?? Lalu bagaimana caranya agar kami bisa menjadi seperti kamu??”
“kalian
harus puasa selama 30 hari, tidak makan dan tidak minum, tahan dengan
segala ujian yang sudah di tentukan-Nya, kalau kalian bisa melakukan
itu, insyallah kalian pun akan menjadi seperti aku yang dicintai
manusia.”
Kupu-kupu itu lalu pergi dan hinggap pada pohon yang lain.
Beberapa
ulat itu kemudian mengikuti saran dari kupu2 untuk berpuasa selama 30
hari. Tapi ada juga sedikit dari ulat itu yang tidak mau mengikuti apa
yang disarankan kupu2. Menurut mereka terlalu berat jika harus berhenti
makan dan minum selama 30 hari. Mereka pasrah dengan keadaanya sebagai
ulat yang menjijikan.
Dalam
perjalannya menjadi se ekor kupu-kupu, ada beberapa ulat yang tergoda
rayuan temannya yang sedang asyik menikmati makan daun yang begitu
nikmat.
“sudahlah, kalian jangan menyiksa diri kalian, makanan ini begitu nikmat”.
Beberapa
ulat tergoda, dan menghentikan meditasi mereka. Namun sebagian masih
tetap dalam pendiriannya, tetap berpuasa, karena mereka yakin akhir dari
perjalanan ini adalah keindahan yang begitu menakjubkan. Mereka tetap
konsisten, tetap sabar dan terus berjuang dalam sangkar yang bernama
kepompong..
Sampai
harinya tiba..tepat dihari ke 30 mereka keluar dari sangkarnya itu,
lalu mengepakan sayap cantik, dengan corak warna warni yang begitu indah
dan mempesona, mereka terbang...terbang bergembira..mereka tersenyum
puas memandangi tubuhnya telah berubah total dari ulat yang menjijikan
menjadi kupu2 yang indah nan jelita..mereka bersyukur saat terbang
diatas danau bening yang memantulkan wujud mereka yang baru..mereka
menjadi kupu-kupu yang jelita dan menawan..
Sementara teman2nya hanya menatap terpesona dan penuh penyesalan...
Kawan!!
Untuk
menjadi pribadi yang dicintai oleh semua orang, menjadi pribadi yang
lebih baik, menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya, menjadi
seorang yang sholeh, menjadi pribadi yang selalu berkata benar dari yang
sebelumnya pembohong, menjadi pembela agama Allah dari sebelumnya
memusuhi agama Allah, tidak bisa dilakukan dengan instan lantas jadi
seperti yang diinginkan! Semua itu butuh proses panjang dan harus
menghadapi ujian demi ujian.
Ramadhan
adalah satu sarana yang selalu Allah berikan kepada kita setiap
tahunnya. Jika kita mampu memanfaatkan dengan baik, bukan tidak mungkin
kita akan menjadi kupu-kupu yang indah dan menawan. Di bulan ini kita
dilatih dengan berbagai pelatihan yang sangat mendukung agar menjadi
pribadi yang menawan, menjadi pribadi yang beruntung, bertaqwa, serta
menjadi pribadi yang bersih baik dzahir maupun bathin. Kita berlatih
untuk bersabar menahan nafsu dan amarah, kita dilatih untuk peduli
dengan sesama, kita dilatih untuk menahan pandangan, pendengaran, kata
dalam bicara, tindak dalam perbuatan, bisikan dalam hati, serta
membersihkan keruh dalam fikiran. Kita dilatih untuk konsisten dalam
amal, bersabar dalam sholat-sholat yang banyak dan panjang disetiap
malam, kita pun dilatih untuk mencintai al-QurĂ¡n, juga yang tak kalah
penting kita dilatih untuk mau memaafkan semua kesalahan semua orang.
Lulus
dari proses metamorfosis ini kita akan menjadi pribadi yang baru. Kita
seperti terlahir kembali laksana bayi yang baru lahir. Yang
kehadirannya, ditunggu semua orang, yang kelahirannya disambut senyum
bahagia semua orang, di peluk, dicium, di gendong, disayang dan di cinta
semua orang. Laksana ulat yang berjuang agar menjadi lebih baik, ketika
ia sukses menjalani semua ujian yang telah ditetapkan, ulat itu
terlahir kembali menjadi kupu-kupu yang indah dan menawan.
Teringat kembali sebuah nasyid Ramadhan dari Izzatul Islam :
Bulan perjuangan tingkatkan iman
Pupuk pengorbanan suci
Bina kesungguhan bina keihklasan
Berbekal taqwa untuk...kehidupan...Ramadhan
Jadikan bulan suci cermin hati
Benahi hidup tuk Ilahi
Lepas belenggu dunia tuju ukhrowi
Sibak cakrawala imani
Luas membentang tak terhalang
Bulang suci cermin kan hati cerlang
Arungi hidup masa datang
Rahmat ampunan cahaya abadi
Raih kebebasan hakiki
Dari pedih ajab berkekalan
Kesabaran diraih penuh pengorbanan
Nafsu tunduk patuh terkendali
Keridhoan bukanlah suatu kemudahan
Capai gelaran kehormatan
Ambang Ar-royan di hadapan
Hindarkan kesiaan kata dan perbuatan
Tinggikan hari dengan kesibukan Robbani
Janganlah sampai keluar dengan tangan hampa
Tiada hasil kecuali lapar dahaga
Ingatkan diri sang junjungan di bulan rahmah
Tegakkan malam bertabur dzikir dan tilawah
Cerah hari bercahayakan
Indah menyinar ketaqwaan
Telah datang bulan keagungan
Bulan rahmah penuh keberkahan
Berlombalah merengkuh pahala
Raih malam sribu bulan..lailatul qodar..
Perbanyak yang di ridhoi Rabb mu
Syahadat istighfar selalu
Mintalah ridho-Nya Jannah tujuan mu
Mohon perlindungan dari neraka-Nya...
Ramadhan...Ramadhan...Ramadhan...
Semoga
setiap jiwa kita kembali dengan sebenarnya fitrah. Menjadi pribadi yang
semakin baik setelah menempuh ujian di kepompong Ramadhan...insya
Allah..
Abu Rafah
(islamedia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar bijak cermin diri bijak